A. Hasjmi merupakan salah seorang
tokoh angakatan pujangga baru. Pada tahun 1957 sampai dengan 1964 pernah
menjabat sebagai Gubernur Aceh, dan membangun kota pendidikan Darussalam yang
didalamnya berdiri Unsyiah dan IAIN Jamiah Ar-Raniry, keberhasilannya membangun
dunia pendidikan di Aceh, akhirnya dia diangkat sebagai bapak pendidikan Aceh.
Seni Budaya, Sejarah, Politik,
Tata Negara, hinggga Dakwah dan Pendidikan tidak luput dari lumatan dunia tulis
menulis sosok pria yang lahir pada 28 Maret 1914 itu.
Berikut puisi-puisi karya A.Hasjmi:
Gegap gempita membahana
Menggoeroeh rioeh menggoentoer
Menggetarkan djiwa tidoer
Menjentak merentak-rentak
Membajoe menderoe-deroe
Demikian djanji proklamasimoe
Nenek-nenek menoentoet balas
Bara dendam njala memanas
Kakek toea bangkit menerpa
Dara ramadja mara mewadja
Moeda belia madjoe menjerboe
Semoea bersatoe toejoe
Bergegas kemedan bakti
Soearamoe tjamboek sakti
Boeng karno
Patjoe koeda djihadmoe
Djangan moendoer lagi
Kami toroenan Iskandar Muda
Tetesan darah Ratoe Safiah
Anak tjoetjoe Moedjahid Tiro
Kemenakan Oemar Pahlawan
Telah siap bertempur
Kami sedang menggempoer
Dengan derap kaki
Gemerintjing pedang djenawi
Damba sorga hikayat perang sabi
Lihat rentjong bertoeah
Hoeskan darah
Kami api memerah
Menjala membakar pendjadjah
Pantang menjerah……
Boeng Karno
Beri komandan madjoe
Akoe serdadoemoe!
7 Oktober 1945
Ayah-boenda, teman-sahabat
Kampoeng halaman, tepian mandi
Serta gelanggang tempat bermain
Soedah masa berpisah kita
Ke ranah asing hatikoe ingin
Rantau orang akan koejelang
Berhanjoet-hanjoet membawa oentoeng
Taman boenga, keboenkoe, sajang
Engkau tak dapat koepandang lagi
Karena masa soedah memaksa
Sekarang dating waktoe bertjerai
Selamat tinggal tanah tertjinta!
1936
0 komentar:
Posting Komentar